Sabtu, 22 Februari 2020

9 Peninggalan Kerajaan Pajajaran (Sunda-Galuh) yang Melegenda Dan Bersejarah

Peninggalan Kerajaan Pajajaran (Sunda-Galuh) - Kerajaan Pajajaran atau kerajaan Sunda-Galuh adalah kerajaan bercorak Hindu yang berada di Parahyangan Sunda. Kata Pakuan sendiri berasal dari kata Pakuwuan yang berarti sebuah kota. Kerajaan ini dibangun oleh Sri Jayabhupati pada tahun 923, seperti yang tercantum pada sebuah prasasti Sanghyang Tapak tahun 1030 M yang berlokasi di tepi sungai Citatih, Cibadak Sukabumi.

Selain kisah kerajaannya yang menarik, kerajaan ini juga meninggalkan jejak berupa peninggalan-peninggalan sejarah yang masih terjaga keberadaaanya hingga saat ini. Berikut Abang Nji informasikan kepada sahabat sekalian tentang 9 Peninggalan Kerajaan Pajajaran (Sunda-Galuh) yang Melegenda Dan Bersejarah.

1. Prasasti Batu Tulis 
 
Sumber: www.instagram.com
Prasasti ini berada di kelurahan Batu Tulis , kecamatan Bogor Selatan, kota Bogor. Prasasti ini berada di komplek yang luasnya 17x15 meter. Pertama kali prasasti diteliti pada tahun 1806 dengan cara membuat cetakan tangan Universitas Leiden yang merupakan iniversitas yang terletak di negara Belanda.

Prasasti ini adalah salah satu peninggalan kerajaan pajajaran yang merupak kerajaan dengan corak Hindu dari abad 11-16. Prasasti ini ditulis pada batu terasit yakni jenis batu yang lokasinya berada di sepanjang aliran sungai Cisadane.

Perlu diketahui bahwa prasasti ini ditulis dengan huruf Pallawa derta menggunakan bahasa Sanskerta. Prasasti dibuat oleh prabu Surawisesa yakni penguasa kerajaan tersebut.  Prasasti ini diduga kuat tujuan pembuatannya adalah untuk menegaskan jasa-jasa prabu Siliwangi yang tidak lain adalah ayah dari prabu Surawisesa. Pakar juga menduga jika prasasti ini dibuat setelah wafatnya raja Siliwangi.

Selain pendapat di atas ada juga versi lain yang menyebutkan bahwa tujuan pembuatan dari prasasti ini adalah sebagai wujud penyesalan prabu Surawisesa yang tidak sanggup dalam mempertahankan utuhnya wilayah Pakuan Pajajaran.  Tidak mampunya prabu Surawisesa dikarenakan pada zaman itu pasukan yang dipimpinnya dalam berperang kalah saat bertempur melawan kesultanan Cirebon yang menyebabkan lepasnya sebagian wilayah dari kekusaaan kerajaan Pajajaran.

2. Prasasti Huludayeuh
 
Sumber: www.instagram.com
Prasasti ini berada di kampung Huludayeuh, desa Cikalahang, kecamatan Dukupuntang, Cirebon. Pada dasarnya prasasti ini sudah lama diketahui olah wara sekitar, akan tetapi para ahli sejarah dan juga arkeologi baru mengetahui adanya prasasti ini pada 11 September 1991.

Isi dari prasasti ini terdapat 11 baris tulisan dengan bahasa Sunda Kuno. Prasasti ini ditemukan pertama kali dengan kondisi yang tidak utuh sehingga membuat beberapa aksara hilang. Walaupun ada sebagian yang hilang secara garis besar prasasti ini menceritakan tentang Sri Maharaja Ratu Haji di Pakwan Sya Sang Ratu Dewata yang erat kaitannya dengan usaha untuk memakmurkan negerinya. Prasasti ini sendiri dipahat pada batu alam dengan tinggi 75 cm, lebar 36 cm dan tebal 20 cm.

3. Prasasti Ulubelu
Prasasti Ulubelu merupakan salah satu prasasti yang menurut sejarawan termasuk peninggalan Kerajaan Sunda abad ke-15 Masehi. Prasasti ini ditemukan pada tahun 1936 di Ulubelu, desa Rebangpunggung, kota Agung, Lampung. Prasasti Ulubelu yang telah ditemukan kemudian disimpan di Museum Nasional dengan nomor inventaris D.154.

Isi Prasasti
Prasasti ini memuat informasi tentang mantra-mantra permintaan tolong kepada dewa-dewa yakni Dewa Wisnu, Siwa , Brahma dan juga kepada dewa yang menguasai tanah, air dan pohon. Hal ini dipercaya dapat menjaga keselamatan dari musuh-musuh yang berniat jahat.

Aksara Prasasti 
Terdapat pendapat sejarawan yang menganggap aksari yang ditulis pada prasasti ini merupakan aksara Sunda Kuno. Oleh karena itu prasasti ini dianggap sebagai peninggalan yang berasal dari kerajaan Sunda.  Pendapat sejarawan tersebut diperkuat dengan adanya fakta bahwa wilayah kerajaan Sunda juga melingkupi wilayah Lampung.

Bahan Prasasti
Prasasti ini ditulis dengan bahan batu alam yang berukuran kecil. Aksara yang ditulis pada prasasti ini sangat kecil dan dalam keadaan rusak. Selain itu, terdapat patah pada bagian tengah prasasti, akan tetapi aksara Sunda kuno yang tertulis pada prasasti masih dapat dikenali.

4. Prasasti Kebon Kopi II
Prasasti ini merupakan salah satu peninggalan kerajaan Sunda Galuh yang posisi ditemukannya tidak begitu jauh dari prasasti Kebon Kopi I. Pada Tahun 1940-an prasasti ini kemudian hilang karena dicuri. Sebelum hilang prasasti ini sempat diteliti oleh seorang pakar bernama F.D.K Bosch. Peneliti ini menjelaska bahwa di prasasti terdapat tulisan Melayu Kuno yang mengisahkan tentang seorang raja Sunda yang mendapatkan tahtanya kembali yang diperkirakan terjadi pada 932 M.

5. Situs Karangmulyan 
 
Sumber: www.instagram.com
Situs ini merupakan suatu situs purbakala sangat bersejarah yang terletak di Cijeungjing, Ciamis, Jawa barat yang lebih tepatnya di desa Karangmulyan. Situs ini adalah suatu peninggalan kerajaan Galuh dengan corak Hindu-Buddha.

Legenda Situs Karangmulyan
Situs Karangmulyan menceritakan tentang Ciung Wanara yang memiliki hubungan dengan kerajaan Galuh. Legenda ini banyak mengisahkan tentang keperkasaan dan kesaktian yang tentunya tidak dimiliki oleh orang biasa.

Kisah Ciung Wanara merupakan kisah yang sangat menarik untuk diketahui lebih mendalam. Pada zaman dahulu ada raja Galuh bernama Prabu Adimulya Sanghyang Cipta Permanadi Kusumah yang memiliki dua permaisuri yaitu Dewi Pangrenyep dan Dewi Naganingrum.
 
Saat ajalnya telah dekat sang prabu melakukan pengasingan diri dengan kekuasaan yang diserahkan kepada patih Bondan Sarati dikarenakan sang prabu tidak memliki keturunan dari permaisuri pertamanya yaitu dewi Naganingrum. Saat diberikan kekuasaan raja Bondan termasuk raja yang tidak mementingkan rakyatnya.

Atas kuasa tuhan dewi Naganingrum kemudian dianugerahi seorang putera yang bernama Ciung Wanara. Ciung Wanara inilah kelak yang akan menjadi penerus kerajaan Galuh dengan sistem kerajaan yang adil dan bijaksana.

Proses Penyelidikan
Berdasarkan hasil penyelidikan tim arkeologi dari Balar yang dikomandoi oleh Dr Toni Jubiantoro di tahun 1997, dikemukakan bahwa  situs Karangmulyan merupakan peninggalan kerajaan Galuh yang pertama. Di areal ditemukannya situs, ditarik kesimpulan bahwa pernah berlangsung kehidupan mulai dari abad ke 9. Hal ini diketahui karena saat penggalian ditemukan keramik Dinasti Ming.

Penetapan Kawasan
Situs ini merupakan situs yang sangat strategis karena berbatasan langsung dengan pertemuan dua sungai yaitu Cimuntur dan Citanduy. Dikarenakan merupakan peninggalan sejarah yang memiliki nilai yang sangat berharga, maka kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya oleh pemerintah Indonesia.

6. Prasasti Cikapundung
 
Sumber: nasionaltempo.co
Prasasti ini merupakan suatu peninggalan dari kerajaan Sunda. Prasasti ini ditemukan pada tahun 1884 di kawasan perkebunan kina Cikapundung-Ujungberung. Saat ini prasasti pada arca Cikapundung disimpan di museum nasional dengan nomor inventaris 479c/D184. Prasasti ini dipahat pada arca megalitik (batu besar).

Pada prasasti ini ada beberapa gambar seperti wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Pada prasasti juga ditemukan 2 baris huruf Sunda Kuno dengan tulisan "unggal jagat jalmah hendap" yang berarti semua manusia di dunia ini dapat megalami kejadian apapun. Berdasarkan pendapat peneliti yang berasal dari arkeologi Bandung yakni Lutfi Yondri, beliau menyatakan bahwa prasasti tersebut merupakan prasasti Cikapundung.

7. Prasasti Perjanjian Sunda-Portugis
 
Sumber: ariesaksono.wordpress.com
Prasasti ini merupakan sebuah prasasti yang berbentuk tugu batu (Padrão). Prasasti ini ditemukan di Batavia, Hindia Belanda tepatnya di tahun 1918.  Prasasti ini menjelaskan tentang adanya perjanjian antara kerajaan Sunda dan kerajaan Portugal yang dibuat oleh utusan dagang Portugis yang berasal dari Malaka dengan pemimpinnya yang bernama Enrique Leme. Padrão ini sendiri dibangun di atas tanah yang ditetapkan sebagai areal untuk membangun gudang dan benteng untuk orang portugis
Proses penemuan prasasti sendiri dilakukan dengan melakukan penggalian saat membangun gudang di sudut Prisentraat yang saat ini telah menjadi jalan cengkeh dan juga puls Gronestraat yang telah berubah menjadi kali besar Timur I yang sudah termasuk kedalam daerah Jakarta Barat. Replikanya sendiri telah dipamerkan di museum sejarah Jakarta.

8. Prasasti Pasir Datar
Prasasti Pasir Datar merupakan salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Pajajaran. Prasasti Pasir Datar pertama kali ditemukan di areal Perkebunan Kopi di Pasir Datar, Desa Cisande, Kec, Cicantayan, Kab. Sukabumi tepatnya pada tahun 1872 . Menurut N.J.Krom salah seorang peneliti sejarah yang berasal dari Belanda, prasasti ini disimpan di Museum Nasional Jakarta. 

Prasasti ini dibuat dengan bahan dasar yang terbuat dari batu alam. Prasasti Pasir Datar hingga saat ini masih belum ditranskripsi hingga belum didapati isi maupun makna dari prasasti tersebut.
9. Komplek Makom Keramat
Komplek Makom Keramat juga termasuk peninggalan dari kerajaan Pajajaran. Pada makam ini dapat ditemukan makam dari ratu Galuh Mangkualam yang merupakan istri kedua dari Sri Baduga Maharaja yang juga dikenal dengan nama prabu Siliwangi, yakni salah seorang raja dari kerajaan Pajajaran. Makam ini terletak di Kebun Raya Bogor, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.

Makam Ratu Galuh Mangkualam ini telah ada sebelum dibuatnya Kebun Raya Bogor. Kala diteliti lebih jauh makam itu telah berumur kurang lebih 600 tahun. Bila dilihat lebih dekat, di atas pusara makam Ratu Galuh ada suatu replika emas serta mahkota yang terbuat dari semen, hal itu membuktikan bahwasanya sang ratu mempunyai jabatan pada zamannya.

Tidak hanya makam Ratu Galuh, dua makam lain yang dapat kita temui pada komplek makam ini adalah Mbah Jepra yang merupakan salah seorang dari panglima perang Pajajaran serta pendiri kampung Peledang dan Mbah Baul yang merupakan seorang patih dari Prabu Siliwangi.

Itulah penjelasan tentang 9 Peninggalan Kerajaan Pajajaran (Sunda-Galuh) yang Melegenda Dan Bersejarah. Sangat penting untuk kita mengetahui tentang sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia sehingga kita dapat lebih mencintai bangsa ini dengan segala kekurangan maupun kelebihannya.  Jika terdapat kesalahan dalam informasi silahkan tulis di kolom komentar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar