
Karena Raja Jayanegara tidak punya keturunan saat wafat, maka
kepemimpinan Majapahit diserahkan kepada Gayatri Rajapatni, istri Raden
Wijaya pendiri Kerajaan Majapahit. Gayatri adalah putri Raja Kartanegara
dari Singosari.
Tapi, karena Gayatri memilih menjadi biksuni, bertapa di pertapaan Dyah Gayatri di Pegunungan Wajak Selatan daerah Tulungangung. Maka, ditunjuklah Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani yang merupakan adik tiri raja Jayanegara yang tewas.
Karena masih lajang, Gajah Mada diperintahkan untuk membuat sayembara mencari jodoh seorang jejaka bagi Ratu Tribuwanatunggadewi.
Menurut Pararaton pemenangnya sayembara adalah Cakradhara yang bergelar Sri Kertawardhana berjuluk Bre Tumapel.
Dari perkawinan itu, Tribuwanatungadewi dikaruniai tiga anak. Sri Hayam Wuruk Raden Tetep, Rajasaduhiteswari dan Bhre Panjang.
Pada 1331 terjadi pemberontakan di Sadeng dan Keta (daerah Besuki). Patih Amangkubumi saat itu dijabat Arya Tadah. Patih Arya Tadah yang sedang sakit menghadap raja, mohon mundur dari jabatannya. Tapi, Ratu menolaknya.
Arya Tadah lalu memanggil Gajah Mada yang saat itu sudah menjadi Patih Daha (Kediri) untuk menggantikan dirinya sebagai Amangkubumi.
Tapi, karena Gayatri memilih menjadi biksuni, bertapa di pertapaan Dyah Gayatri di Pegunungan Wajak Selatan daerah Tulungangung. Maka, ditunjuklah Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani yang merupakan adik tiri raja Jayanegara yang tewas.
Karena masih lajang, Gajah Mada diperintahkan untuk membuat sayembara mencari jodoh seorang jejaka bagi Ratu Tribuwanatunggadewi.
Menurut Pararaton pemenangnya sayembara adalah Cakradhara yang bergelar Sri Kertawardhana berjuluk Bre Tumapel.
Dari perkawinan itu, Tribuwanatungadewi dikaruniai tiga anak. Sri Hayam Wuruk Raden Tetep, Rajasaduhiteswari dan Bhre Panjang.
Pada 1331 terjadi pemberontakan di Sadeng dan Keta (daerah Besuki). Patih Amangkubumi saat itu dijabat Arya Tadah. Patih Arya Tadah yang sedang sakit menghadap raja, mohon mundur dari jabatannya. Tapi, Ratu menolaknya.
Arya Tadah lalu memanggil Gajah Mada yang saat itu sudah menjadi Patih Daha (Kediri) untuk menggantikan dirinya sebagai Amangkubumi.
Selanjutnya...
dibaca 44.015x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar