Minggu, 19 Juni 2016

10 Kerajaan Paling Berpengaruh Di Indonesia


Pada jaman dulu, di Indonesia terdapat banyak sekali kerajaan yang tersebar di berbagai daerah. Tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, kerajaan juga menjadi tempat menyebarluaskan sistem kepercayaan. Ada yang menyebarkan agama Hindu, ada yang menyebarkan agama Buddha, dan ada juga yang menyebarkan agama Islam. Berikut ini Tahupedia akan menjelaskan kembali kerajaan mana saja yang menjadi paling berpengaruh di Indonesia.

10. Kerajaan Samudra Pasai

kerajaan samudra pasai
Samudra Pasai atau yang dikenal juga dengan Samudra Darusaalam adalah kerajaan Islam pertama yang ada di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai berada di di pesisir pantai Sumatra dan mulai berdiri pada abad ke-13. Orang yang menjadi raja kerajaan Samudra Pasai yang pertama adalah Sultan Malik al-Saleh.
Karena kerajaan Samudra Pasai berada di lokasi yang strategis yakni di dekat pantai, maka menjadi kerajaan ini menjadi pusat perdagangan. Di bawah kepemimpinan raja Sultan Malukul Dhahir, Samudra Pasai benar-benar menjadi tempat perdagangan yang maju. Pelabuhannya pun selalu ramai oleh pedagang dari Asia, Afrika, Cina, dan Eropa.

9. Kerajaan Demak

kerajaan demak
Jika Samudra Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berada di Sumatra, maka kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama yang ada di pulau Jawa. Raja yang mendirikan Demak adalah Raden Patah pada tahun 1478. Raden Patah menduduki kursi raja Demak sampai dengan tahun 1518. Raden Patah sendiri merupakan seorang bangsawan yang juga bertugas sebagai kadipaten di kerajaan Majapahit.
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam yang terkenal karena menjadi tempat lahirnya Wali Songo atau sembilan wali. Wali Songo ini adalah 9 wali terkenal yang merupakan penyebar agama Islam. Kerajaan Demak menjadi kerajaan yang lebih maju ketika kerajaan Majapahit mulai runtuh. Kerajaan Demak berlokasi sekitar 25 km dari kota Semarang, tepatnya di jalan menuju Kudus dari Surabaya.

8. Kerajaan Kediri

kerajaan kediri
Kerajaan Kediri atau yang disebut juga dengan kerajaan Panjalu adalah kerajaan Hindu yang ada di pulau Jawa, terutama di Jawa Timur. Usia kerajaan Kediri terbilang lama yakni berdiri dari tahun 1042 sampai tahun 1222. Untuk masalah peninggalan arkeologi, kerajaan Kediri memang tidak meninggalkan banyak peninggalan. Namun dalam sastra klasik, kerajaan memiliki kemajuan dalam bidang sastra yang cukup maju.
Berlokasi dekat dengan kali Brantas, kerajaan Kediri berdiri dan berjalan seiringan dengan kerajaan Sriwijaya yang berada di Sumatra. Dua kerajaan ini memiliki pengaruh yang sangat besar pada dunia perdagangan saat itu. Diketahui bahwa pedagang Cina dan juga India sering melakukan kegiatan perdagangan di wilayah kekuasaan kerajaan Kediri. Raja yang terkenal saat itu adalah Jaya Baya. Memerintah dari tahun 1135 sampai tahun 1179.

7. Kerajaan Tarumanegara

kerajaan tarumanegara
Berdiri dari tahun 358 sampai dengan tahun 669, Tarumanegara atau pendeknya Taruma, adalah kerajaan Sunda India yang terletak di dekat prasasti Kebon Kopi I, Kampung Muara, Bogor. Berdasarkan tugu prasasti, raja Purnawarman membangun sebuat kanal yang mengubah arah dari sungai Cakung. Dirinya juga mengeringkan daerah pesisir pantai untuk dijadikan area pertanian dan pemukiman penduduk.
Berdasarkan tulisan di tugu prasasti, Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358. Diketahui ada 12 orang yang pernah menjadi raja Tarumanegara. Tapi yang paling terkenal hanyalah raja Purnawarman. Purnawarman dianggap sebagai titisan dewa Wisnu. Dalam kepercayaan Hindu, dewa Wisnu merupakan dewa pemelihara dan pelindung alam semesta.

6. Kerajaan Banten

kerajaan banten
Kerajaan Banten didirikan pada abad ke-16 dan tentu saja sesuai dengan namanya, kerajaan Banten terletak di pusat kota Banten. Menurut sejarah, kerajaan Banten didirikan oleh salah satu dari Wali Songo yaitu Sunan Gunung Jati. Kerajaan Banten merupakan kerajaan yang cukup berpengaruh di Asia Tenggara sebagai kota pusat perdagangan. Salah satu komoditi yang terkenal adalah lada.
Karena didirikan oleh Sunan Gunung Jati, Banten menjadi kerajaan yang memiliki pengaruh besar dalam penyebaran agama Islam. Kemajuan Banten menjadi kerajaan dagang terjadi pada awal tahun 1500an. Banten menjadi kota pelabuhan terbesar kedua setelah Sunda Kelapa. Setelah kejatuhan Malaka ke tangan Portugis, banyak pedagang dari Timur dan Cina yang memutuskan untuk berlabuh di Banten daripada Malaka.

5. Kerajaan Sriwijaya

kerajaan sriwijaya
Ditulis juga dengan nama Srivijaya, adalah sebuah kerajaan yang sangat berpengaruh di Indonesia dan berbasis di pulau Sumatra. Pengaruh kerajaan Sriwijaya mampu sampai ke Asia Tenggara. Kerajaan ini menjadi pusatnya penyebar luasnya ajaran agama Buddha dari abad ke 8 sampai abad ke-12.
Kekuatan kerajaan Sriwijaya dipengaruhi dari perdagangan lautnya yang sangat ramai. Menguasai selat Malaka, membuat kerajaan Sriwijaya memiliki hubungan dagang yang cukup erat dengan kepulauan Malaysia, Cina, dan juga India. Kerajaan Sriwijaya pertama kali dipimpin oleh Sri Jayanaga. Masa kejayaan dari kerajaan Sriwijaya sendiri baru muncul ketika Balaputra Dewa menjabat sebagai raja.

4. Kerajaan Singosari

kerajaan singosari
Terletak beberapa kilometer di sebelah utara kota Malang, berdirilah sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang bernama kerajaan Singosari atau Singhasari. Singosari berdiri di timur Jawa sejak tahun 1222 dan mampu bertahan sampai dengan tahun 1292.  Kerajaan Singosari mejadi penerus suksesnya kerajaan Kediri yang berada di Jawa Timur. 
Pertama kali dipimpin oleh Ken Arok sebagai raja, Ken Arok sukses menjadi raja setelah dirinya membunuh Tunggul Ametung. Namun drama balas dendam yang terjadi di keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung terus berlangsung hingga membuat raja Singosari terus menerus berganti raja. Tapi, raja yang paling terkenal di Singosari adalah Kartanegara. Melalui Kertanegaralah kerajaan Singosari bisa mencapai puncak kejayaannya.

3. Kerajaan Kutai

kerajaan kutai
Dibangun pada abad ke-4 menjadikan kerajaan Kutai menjadi kerajaan tertua yang ada di Indonesia. Dengan dasar agama Hindu, kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan paling berpengaruh yang berada di Kalimantan Timur, dekat dengan hulu sungai Mahakam. Raja pertama yang menguasai Kutai bernama Kudungga.
Pada masa kekuasaan Kudungga, kerajaan Kutai dikenal hanya sebagai kerajaan Hindu biasa. Baru ketika dipimpin oleh Mulawarman, kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya. Kerajaan Kutai mengalami kehancuran ketika rajanya saat itu Maharaja Setia Dharma terbunuh dalam peperangan. Kematian Maharaja Setia Dharman sekaligus penanda selesainya masa kerajaan Kutai.

2. Kerajaan Mataram

kerajaan mataram
Mataram adalah salah satu kerajaan besar yang berada di pulau Jawa. Berdiri di akhir abad ke-16 dan kekuasaannya berlangsung sampai dengan abad ke-18. Diperintah oleh raja Senapati atau yang dikenal dengan nama Adiwijoyo, kerajaan Mataram menjadi kerajaan yang berpengaruh di pulau Jawa,
Sepanjang sejarah, kerajaan Mataram memiliki sektor pertanian dan juga perdagangan yang sangat maju. Karena 2 hal itulah yang membuat kerajaan ini memiliki populasi penduduk yang sangat banyak dan juga makmur. Berada di Jawa Tengah, kerajaan Mataram merupakan kerajaan yang berbasis agama Hindu. Rajanya yang terkenal dari Mataram bernama Balitung.

1. Kerajaan Majapahit

kerajaan majapahit
Akhirnya kita sampai pada kerajaan paling berpengaruh paling pertama yang ada di Indonesia yaitu kerajaan Majapahit. Majapahit adalah kerajaan dengan dasar agama Hindu yang berdiri dari tahun 1293 sampai tahun 1500. Menjadi kerajaan paling berpengaruh, Majapahit mengusai berbagai wilayah di Indonesia termasuk di dalamnya adalah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Lombok, dan Timor Timur.
Majapahit sendiri berlokasi diantara kali Brantas dan juga Solo. Kekuasaan Majapahit yang besar mampu mempengaruhi sejumlah negara di Asia Tenggara. Majapahit pertama kali dirikan oleh Raden Wijaya dan meraih jaman keemasannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk ditemani dengan patihnya yang terkenal bernama Gajah Mada
PENINGGALAN Kerajaan Banten adalah salah satu Kerajaan bercorak Islam yang berdiri pada tahun 1526 di ujung Barat pulau Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh putra Sunan Gunung Jati, yakni Sultan Maulana Hasanudin setelah melakukan penaklukan atas wilayah di sekitar Selat Sunda. Selama 3 abad berdiri, kerajaan Banten mencapai kejayaan yang luar biasa sebelum akhirnya Belanda datang dan menciptakan perang saudara hingga menjadikan keruntuhan kerajaan ini. Selama 3 abad berkuasa itu pula, Kerajaan Banten meninggalkan beberapa peninggalan sejarah. Berikut ini akan kami jelaskan peninggalan Kerajaan Banten tersebut, lengkap dengan gambar dan keterangannya. Peninggalan Kerajaan Banten Sebagai kerajaan yang pernah menjadi poros maritim pelayaran di Nusantara, Kerajaan Banten sebetulnya telah meninggalkan beberapa bangunan bersejarah. Akan tetapi, karena konflik yang terjadi antara kerajaan dengan pemerintah kolonial atau konflik antar pembesar kerajaan di masa silam, banyak di antara peninggalan Kerajaan Banten tersebut yang hancur dan dihancurkan. Masjid Agung Banten 1. Masjid Agung Banten Masjid Agung Banten adalah salah satu bangunan peninggalan Kerajaan Banten yang hingga kini masih berdiri kokoh. Masjid ini terletak di Desa Banten Lama, 10 km utara Kota Serang. Dibangun pada tahun 1652 tepat di masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin, putera pertama Sunan Gunung Jati, masjid ini memiliki beberapa keunikan corak. Keunikan corak masjid Agung Banten di antaranya menaranya berbentuk mirip mercusuar, atapnya menyerupai atap dari pagoda khas gaya arsitektur China, ada serambi di kiri kanan bangunan, serta kompleks pemakaman sultan Banten beserta keluarganya di sekitar kompleks masjid. 2. Istana Keraton Kaibon Banten Peninggalan Kerajaan Banten selanjutnya adalah bangunan istana Kaibon. Istana ini dulunya adalah tempat tinggal ibunda Sultan Syaifudin, yakni Bunda Ratu Aisyah. Akan tetapi, saat ini bangunan istana tersebut sudah hancur dan hanya dapat dilihat reruntuhannya saja. Pada saat kerajaan Banten bentrok dengan pemerintah kolonial Belanda pada 1832, Daendels –Gubernur Hindia Belanda, meruntuhkan bangunan bersejarah ini. 3. Istana Keraton Surosowan Banten Selain istana Keraton Kaibon, Kerajaan Banten di masa silam juga meninggalkan bangunan istana lainnya, yaitu istana Keraton Surosawan. Istana ini adalah tempat tinggal dari Sultan Banten dan menjadi kantor pusat kepemerintahan. Nasib istana Keraton Surosawan juga sama dengan Keraton Banten, hancur luluh. Saat ini tinggal kepingan-kepingan reruntuhannya saja yang dapat kita lihat bersama bangunan kolam pemandiaan para putri. peninggalan Kerajaan Banten 4. Benteng Speelwijk Sebagai poros utama maritim nusantara di masa silam, kerajaan Banten juga meninggalkan bangunan berupa benteng dan mercusuar. Benteng dengan tembok setinggi 3 meter ini bernama Benteng Speelwijk. Dibangun tahun 1585, benteng peninggalan Kerajaan Banten ini berfungsi selain sebagai pertahanan kerajaan dari serangan laut juga berfungsi untuk mengawasi aktifitas pelayaran di sekitar Selat Sunda. Di dalam benteng ini terdapat beberapa meriam kuni dan sebuah terowongan yang menghubungkan antara benteng dan keraton Surosowan. [BACA JUGA : Peninggalan Kerajaan Kediri] 5. Danau Tasikardi Di sekirar istana Kaibon, kita juga dapat menemukan sebuah danau buatan. Danau tersebut bernama Tasikardi. Danau ini dibuat saat masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf, yakni antara tahun 1570 sd 1580. Dahulunya, dasar danau seluas 5 hektar ini dilapisi dengan ubin dan batu bata. Kendati begitu, sekarang luas danau tersebut telah menyusut dan lapisan batu bata di dasarnya telah tertimbuh tanah sedimen yang terbawa arus sungai. Danau Tasikardi pada masa silam berfungsi sebagai sumber utama pasokan air bagi keluarga kerajaan yang tinggal di istana Kaibon serta sebagai saluran irigasi untuk persawahan di sekitar Banten. 6. Vihara Avalokitesvara Meski Kesultanan Banten berazaskan atas Islam, toleransi dari penduduk dan pemimpinnya dalam beragama terbilang sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan sejarah yang berupa bangunan Vihara, tempat ibadah umat Budha. Vihara peninggalan Kerajaan Banten tersebut bernama Avalokitesvara. Hingga kini, kita masih dapat melihatnya. Yang unik, di dinding vihara ini kita juga dapat melihat relief kisah legenda siluman ular putih yang melegenda itu. peninggalan Kerajaan Banten 7. Meriam Ki Amuk Di dalam bangunan benteng Speelwijk terdapat beberapa senjata berupa meriam. Di antara meriam-meriam tersebut yang terbesar dan terunik dinamai meriam Ki Amuk. Dinamakan demikian karena meriam ini terbilang memiliki daya ledak tinggi dan tembakan yang jauh. Konon, meriam ini merupakan hasil rampasan dari pemerintah Kolonial Belanda saat masa peperangan. 8. Peninggalan Lainnya Selain peninggalan-peninggalan di atas, Kerajaan Banten juga memiliki beberapa peninggalan lainnya yang berupa aksesoris. Di antaranya adalah mahkota binokasih, keris panunggul naga, dan keris naga sasra. Keberaadaan benda-benda bersejarah tersebut hingga kini masih terawat rapi di Museum Kota Banten.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2016/05/peninggalan-kerajaan-banten.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar