KATA PENGANTAR
Aku
kaget bercampur bangga ketika membaca Tulisan DR Pandji R Hadinoto yang
berjudul “LIMBANGAN KOTA PANCASILA” termuat dalam SUARA WARGA JAKARTA
tertanggal 22 Juli 2007 dan termuat pula dalam “MAJALAH GATRA” edisi
tertanggal 26 Juli – 1 Agustus 2007.
Waktu
itu aku berpidato dalam Acara Silahturahmi Para Tokoh Angkatan 45,
Veteran R.I dan Para Tokoh Ulama Sekecamatan Bl. Limbangan tertanggal 21
Juli 2007 yang bertempat di halaman Kecamatan Bl. Limbangan Kabupaten
Garut.
Dengan mengambil judul “DENGAN SEMANGAT PROKLAMASI 45, MELALUI KONSEP LIMBANGAN KITA BANGUN INDONESIA RAYA !”
Aku belum menjelaskan seperti apa DASAR dan FALSAFAH KERAJAAN GALUH PAKUAN atau yang sekarang disebut KOTA LIMBANGAN.
Aku
hanya baru berbicara secara singkat tentang KERAJAAN SOENDA dibawah
pimpinan PRABU SUSUK TUNGGAL, sebagai salah satu Kerajaan CIKAL BAKAL
Kerajaan Galuh Pakuan dibawah PRABU LIMAN SENJAYA KUSUMAH.
Adapun
DASAR dan FALSAFAH Kerajaan Soenda dibawah Prabu Susuk Tunggal itu
tercermin dan terwujud dalam bentuk LIMA BANGUNAN UTAMA.
Dimana
Lima Bangunan Utama itu terdiri dari Bangunan Bangunan yang masing
masing bernama 1. BIMA RESI, 2. PUNTA DEWA, 3. NARAYANA, 4. MADURA, 5.
SURADIPATI.
-
BIMA RESI adalah Bangunan atau gedung tempat PARA RESI atau BRAHMANA bermusawarah membahas serta mengatur tatacara dan pelaksanaan keagamaan. IDENTIK dengan nama BIMA RESI atau disebut pula SADEWA selaku Tokoh Keagamaan dalam membangun kerohanian bagi manusia.
-
PUNTA DEWA adalah Bangunan atau gedung tempat Raja dan Para Pejabat Negra bermusawarah guna menjaga Persatuan dan Kesatuan Rakyat dan wilayah teritorialnya. Punta Dewa IDENTIK juga dengan BRATASENA sosok tokoh Pewayangan selaku tokoh Pemersatu Kerajaan Hastina Pura dan Kerajaan Amarta Pura.
-
NARAYANA adalah bangunan atau gedung tempat musawarah Para Sesepuh dan Pejabat Kerajaan dalam menjaga Rakyat untuk mendapatkan Hak Haknya sebagai MANUSIA YANG BERMARTABAT ! Ini IDENTIK dengan NARAYANA atau SRI KRESNA penjelmaan DEWA WISNU selaku Pejuang demi tegaknya Prikemanusiaan di dunia.
-
MADURA adalah bangunan atau gedung tempat Para Tokoh Masarakat bermusawarah. Madura atau PRABU MADURA adalah kakaknya Sri Kresna, seorang Raja Pembela Rakyat, ia rela meninggalkan kerajaannya bertapa untuk tidak ikut berperang dalam Perang Bratayuda, demi menghindarkan NASIB RAKYATNYA dari kekejaman berperang.
-
SURADIPATI adalah bangunan atau gedung tempat berkumpulnya Para Pejabat Kerajaan bertanggungjawab atas KEAMANAN, KESEJAHTERAAN, dan KEADILAN. SURADIPATI disebut juga atau identik dengan Tokoh HARDJUNA Penengah PANDAWA, seorang tokoh Penumpas Kejahatan dan Keangkaramurkaan dan penegak dari Keadilan bagi rakyatnya.
Jadi LIMA BANGUNAN UTAMA adalah TEMPAT Para Tokoh berkumpul SESUAI DENGAN BIDANGNYA dan TUGASNYA masing masing.
Sedangkan
kalau LIMA PINTU UTAMA atau yang disebut juga PENDAWA LIMA adalah sudah
merupakan AJARAN yang dilaksanakan dalam membangun Negra dan mewujudkan
kemakmuran rakyat oleh PRABU LIMAN SENJAYA KUSUMAH selaku Raja dari
Kerajaan Galuh Pakuan.
Aku
mendapat petunjuk, bahwa BUKAN di Kerajaan SOENDA atau GALUH PAKUAN
saja yang memiliki ATURAN-ATURAN seperti itu. Di wilayah Pasundan atau
Parahyangan di abad ke-15 pun ada satu kerajaan yang memiliki aturan
hampir mirip dengan aturan di kedua kerajaan yang disebutkan diatas,
yaitu satu kerajaan kecil yang bernama Kerajaan TANJUNG WANGI, yang
diperintah oleh seorang raja bernama PANGGUNG JAYADIKUSUMAH yang
bergelar RESI ANDAYASAKTI, dan kerajaan itu berpijak diatas DASAR AJARAN
PANCARASA !
Semoga ada manfaatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar