Salah satu karya sastra peninggalan
kerajaan kahuripan yang populer adalah Kitab Mahabharatayudha dan Arjuna
Wiwaha. Isi dari kitab mahabharatha berasal dari puisi kepahlawanan (
Epos ) India. Kitab mahabharata di gubah ke dalam bahasa Jawa Kuno atas
perintah Raja Dharmawangsa sekitar tahun 1000. Kitab ini terdiri dari 18
bagian atau parwa.
Isi pokok yang ada dalam kitab ini
adalah pertempuran selama 18 hari antara keluarga Pandawa dan Kurawa.
Atas dasar itulah kitabb ini bernama Kitab Mahabharatayudha yang berarti
” Perang besar keluarga Bharata ( Pandawa berjumlah 5 dan Kurawa
berjumlah 100 orang ). Secara lengkap isi dari kitab mahabharatayudha
adalah :
Isi Kitab Mahabharatayudha Lengkap
1). Adiparwa
Isi parwa/bagian ini adalah tentang asal-usul kehidupan Pandawa dan Kurawa di saat mereka semua masih anak-anak
2). Sabhaparwa
Isinya tentang tipu muslihat keluarga
kurawa yang mengajak keluarga Pandawa untuk bermain j*di, namun keluarga
Pandawa kalah dalam permainan tersebut. Untuk tebusannya, keluarga
Pandawa harus pergi dan menyingkir ke dalam hutan selama 13 tahun.
3). Wanaparwa
Isinya mengenai pengembaraan dan
pengasingan keluarga Pandawa selama 13 tahun didalam hutan. Saat
itu datang Bhagawan Wiyasa menasehati agar Arjuna pergi bertapa dan
meminta senjata dari dewa. Dengan tujuan untuk membela diri karena
keluarga Pandawa harus menghadapi keluarga Kurawa suatu saat nanti.
4). Wirataparwa
Isinya tentang keadaan Pandawa pada
tahun ke-13 dari masa pembuangannya. Pada waktu mereka keluar dari
hutan, kebetulan mereka sampai di kerajaan Wirata. Di kerajaan itu
mereka diterima sebagai pekerja di istana.Yudhistira menyamar sebagai
ahli main dadu, Bima sebagai juru masak, Arjuna sebagai guru tari,
Nakula sebagai tukang kuda, Sadewa sebagai
gembala dan Drupati menjadi perias.
gembala dan Drupati menjadi perias.
5). Udyogaparwa
Isinya menceritakan bahwa pada tahun
ke-14 Pandawa kembali ke istana mereka di Indraprastha. Kemudian
diadakan perundingan mengenai kedudukan Pandawa. Dalam perundingan
Pandawa diwakili Kresna. Akan tetapi perundingan itu gagal, sebab Kurawa
tidak bersedia memberikan separoh dari kerajaan mereka kepada Pandawa.
6). Bismaparwa
Isinya merupakan persiapan perang antara
Kurawa dan Pandawa. Peraturan perang ditentukan, yang menjadi panglima
perang Kurawa ialah Bisma, sedangkan pihak Pandawa dipimpin oleh
Dharsadiyumna kakak Drupati. Dalam pertempuran Bisma gugur. Sebelum
meninggal, Bisma memberikan nasihat, agar mereka mengakhiri peperangan
dengan mengadakan perundingan.
7). Dornaparwa
Isinya setelah Bisma gugur, maka
Dronalah yang menggantikan kedudukan Bisma sebagai pemimpin tentara
Kurawa. Ia mengamuk di medan pertempuran. Ia dihalang-halangi oleh
Gatutkaca, tetapi gagal sebab Gatutkaca terbunuh oleh Karna Abimanyu,
putra Arjuna yang juga gugur oleh Dursasana. Drona dihadapi oleh
Dharsadiyumna, dalam pertempuran hari ke-15 Drona tewas.
8). Karnaparwa
Isinya menceritakan, setelah kematian
Gatutkaca dan Abimanyu menyebabkan Arjuna dan Bima mengamuk. Dursasana
berhasil dibunuh oleh Bima, darahnya diminum. Arjuna berhasil membunuh
Karna pada hari ke-17.
9). Salyaparwa
Isinya pada hari yang ke-18 tinggal
Salya yang masih hidup didampingi raja Duryudana. Pada pertempuran hari
ke -18, Salya menjadi pemimpin (senopati), tetapi ia tewas, dan tinggal
Duryudana seorang diri. Semua saudaranya yang berjumlah 99 orang tewas.
Ia bertempur melawan Bima, Duryudana kalah dan gugur. Tinggal Aswathama
sendiri yang masih hidup. Ia diserahi memimpin tentara Kurawa.
10). Sauptikaparwa
Bagian ini menceritakan tindakan
pengecut dari Aswathama yang menyelundup ke perkemahan para Pandawa pada
malam hari setelah pertempuran hari ke-18 selesai. Ia berhasil membunuh
banyak orang, di antaranya Dharsadiyumna yang menewaskan ayahnya.
Aswathama kemudian melarikan diri ke hutan dan berlindung kepada Bagawan
Wiyasa.
Keesokan harinya Pandawa menyusul sehingga terjadi pertentangan antara Aswathama dan Arjuna. Wiyasa dan Kresna berhasil meredakan, dan kemudian Aswathama menjadi petapa.
Keesokan harinya Pandawa menyusul sehingga terjadi pertentangan antara Aswathama dan Arjuna. Wiyasa dan Kresna berhasil meredakan, dan kemudian Aswathama menjadi petapa.
11) Striparwa
Isinya menceritakan bahwa Destarasta dan
Gandari, para Pandawa, Kresna dan para istri pahlawan datang ke
Kuruksetra. Mereka menyesali apa yang terjadi. Semua pahlawan yang gugur
dibakar bersama.
12). Santiparwa
Isinya, setelah pertempuran selesai,
para Pandawa tinggal sebulan lamanya di hutan dengan tujuan untuk
membersihkan diri. Pandawa kembali ke istana dengan Yudhistira sebagai
seorang raja.
13). Anusasanaparwa
Isinya tentang wejangan yang ditujukan kepada Yudhistira mengenai kebatinan dan kewajiban seorang raja.
14). Aswamedikaparwa
Pada parwa atau bagian ini isinya
tentang upacara selamatan Aswameda, yakni dilepaskan sebuah binatang,
berupa seekor kuda yang kemudian diikuti oleh Arjuna dan sejumlah
tentara. Selama satu tahun kuda tersebut mengembara dan daerah-daerah
yang dilaluinya menjadi wilayah kekuasaan Yudhistira.
15). Asramawasikaparwa
Menceritakan tentang kehidupan Destarasta dan Gandari serta Kunti (ibu Pandawa) di dalam hutan untuk menjadi petapa.
16) Mausalaparwa
Isinya tentang kemusnahan Kerajaan Kresna, karena perang saudara. Baladewa dan Kresna meninggal.
17) Mahaprastanikaparwa
Setelah memerintah beberapa tahun
lamanya para Pandawa mengundurkan diri dan takhta diserahkan kepada
Parikesit, putra Abimanyu. Dalam pengembaraannya di hutan para Pandawa
meninggal satu persatu, mulai dari Drupadi, Sadhewa, Nakula, Arjuna dan
akhirnya Bima. Tinggal Yudhistira yang kemudian di jemput Indra menuju
ke surga.
18) Swargarohanaparwa
Isinya, semula para pandawa ditempatkan
di neraka untuk membersihkan jiwa mereka, kemudian diangkat ke surga.
Kitab Arjunawiwaha ditulis oleh Empu Kanwa semasa pemerintahan
Airlangga. Isi kitab merupakan kiasan kehidupan raja Airlangga sendiri.
Diceritakan setelah Arjuna yang menjalani tapa memperoleh senjata dari
Siwa untuk membunuh raksasa Niwatakawaca yang menyerang kahyangan.
Arjuna berhasil membunuh Niwatakawaca dan sebagai hadiahnya Arjuna
dikawinkan dengan bidadari dan hidup beberapa waktu lamanya di
Indraloka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar